Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah konsep baru telah muncul dalam terminologi ekonomi - kegiatan pembangunan. Pembangunan dipahami sebagai kegiatan kewirausahaan yang dikaitkan dengan perubahan bangunan, struktur atau kavling yang ada dan mengarah pada peningkatan nilai pasarnya.
instruksi
Langkah 1
Pengembangan adalah jenis kegiatan kewirausahaan baru yang terkait dengan restorasi, rekayasa, konstruksi dan pekerjaan lainnya. Setelah menyelesaikan pekerjaan ini, perubahan kualitatif pada properti terjadi dan nilainya meningkat.
Langkah 2
Pengembang adalah perusahaan yang membuat properti dan mengelola proses ini. Totalitas semua pekerjaan yang dilakukan oleh pengembang adalah proyek investasi yang kompleks di sektor real estat. Saat mengimplementasikan sebuah proyek, pengembang berusaha untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan profitabilitas. Dalam beberapa kasus, pengembang hanya dapat bertindak sebagai pemain dan menerima bayaran tetap dari pelanggan untuk pekerjaannya. Jika pengembang bertindak sebagai pemrakarsa proyek, maka ia terpaksa menanggung semua risiko.
Langkah 3
Siklus hidup proyek investasi dalam pembangunan terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap pertama, pemilihan sebidang tanah untuk konstruksi dilakukan, rencana bisnis rinci proyek dan studi kelayakan disiapkan. Pada tahap ini, perlu untuk melakukan analisis pasar secara menyeluruh dan mengevaluasi hasil keuangan yang diharapkan dari proyek, membenarkan investasi dan menyiapkan skema pembiayaan proyek.
Langkah 4
Pada tahap kedua, pengembang harus mendapatkan semua izin yang diperlukan untuk pengembangan wilayah atau menyetujui semua persyaratan sewa. Semua tindakan ini harus dilakukan sebelum dimulainya proyek.
Langkah 5
Tahap selanjutnya adalah organisasi pembiayaan proyek dan akuisisi objek untuk pengembangan. Sumber pembiayaan dapat berupa ekuitas atau modal pinjaman. Biasanya, pengembang berusaha mempersingkat waktu konstruksi untuk menekan biaya.
Langkah 6
Selanjutnya, pengembang harus mengatur pekerjaan desain dan konstruksi. Untuk melakukan fungsi ini, organisasi pihak ketiga khusus dapat dilibatkan, terkadang organisasi pengembangan besar memiliki divisi sendiri untuk melakukan pekerjaan desain dan konstruksi. Untuk mengurangi risiko pada tahap ini, pengembang harus melakukan pemantauan terus-menerus.
Langkah 7
Pada tahap terakhir, penjualan barang jadi dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengembang dapat meninggalkan properti yang dimilikinya dan menyewakannya. Pada saat yang sama, pengembang harus mengatur penggunaan yang efektif dan pengelolaan properti lebih lanjut.