Aset bersih - salah satu indikator stabilitas keuangan suatu perusahaan, solvabilitasnya. Semakin tinggi nilai aset bersih, semakin dapat diandalkan perusahaan dalam hal menginvestasikan dana dari perusahaan lain atau investor swasta di dalamnya.
instruksi
Langkah 1
Besar kecilnya kekayaan bersih suatu perusahaan merupakan indikator kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya dan membayarkan deviden. Padahal, ini adalah jumlah modalnya dikurangi semua kewajiban utang. Nilai aset bersih dihitung menurut data neraca untuk setiap periode pelaporan, dan memungkinkan Anda untuk memantau dinamika perkembangan perusahaan baik oleh divisi keuangannya maupun investor dan mitra yang tertarik.
Langkah 2
Lalu apa saja yang termasuk dalam konsep “harta bersih”? Tanpa memperhitungkan kewajiban hutang, semua aset perusahaan diringkas, yaitu, nilai properti neracanya. Namun, tidak semua aset terlibat dalam perhitungan: biaya saham perusahaan sendiri yang dibeli dari pemegang saham dikurangi, dan jumlah hutang pendiri dari modal dasar untuk membuat angsuran berikutnya tidak diperhitungkan.
Langkah 3
Dari jumlah kewajiban (kewajiban hutang) harus dikecualikan data item "Penyisihan hutang yang diragukan" dan "Pendapatan ditangguhkan" dari neraca.
Langkah 4
Dengan demikian, rumus umum untuk menghitung nilai kekayaan bersih perusahaan adalah sebagai berikut: Aktiva bersih = (Bagian I + Bagian II - ZSA - ZUK) - (Bagian IV + Bagian V - DBP), dimana: • Bagian I - bagian total untuk Bagian I dari neraca "Aset tidak lancar"; • Bagian II - hasil total untuk Bagian II dari neraca "Aset lancar"; • ZSA - jumlah pengeluaran perusahaan untuk pembelian sahamnya sendiri untuk pembatalan atau penjualan kembali; • ZUK - jumlah hutang pendiri modal dasar atas kontribusi; • Bagian IV - total kumulatif untuk Bagian IV dari neraca "Kewajiban jangka panjang"; • Bagian V - kumulatif total untuk Bagian IV dari neraca "Kewajiban jangka pendek" • DBP - pendapatan yang ditangguhkan.
Langkah 5
Formula ini berlaku untuk berbagai bentuk perusahaan: perusahaan saham gabungan, organisasi asuransi, lembaga kredit, perseroan terbatas, investasi atau reksa dana, dll. Namun, ada perbedaan, misalnya, dalam waktu pelaporan: perusahaan saham gabungan diwajibkan untuk memberikan indikator nilai aset bersih pada setiap akhir kuartal, perseroan terbatas - setahun.