Waktu kelangkaan sudah berakhir. Makanan, pakaian dan peralatan dijual di berbagai toko, tetapi beberapa penjual masih berkomunikasi dengan pelanggan seolah-olah outlet mereka adalah satu-satunya di kota. Dan pembeli punya pilihan. Jika mereka tidak menyukai layanan ini, mereka akan pergi ke tempat lain. Oleh karena itu, penjual yang ingin menghasilkan uang dalam kondisi baru harus mempelajari hukum baru dalam bekerja dengan klien.
instruksi
Langkah 1
Bersikaplah penuh perhatian pada klien. Sisihkan hal-hal asing (telepon, komputer, icq, dll.) dan sapa orang yang membuka pintu toko Anda. Jangan ganggu klien dengan tawaran bantuan. Mengatakan halo, Anda sudah menjelaskan bahwa Anda ada di sana dan siap membantunya.
Langkah 2
Tersenyum. Ini adalah suatu keharusan bagi penjual yang sukses. Ingat: senyum harus tulus.
Langkah 3
Berbaik. Seringkali di balik penarikan atau agresivitas klien, rasa malu, keraguan diri, dll. disembunyikan. Bersikaplah terbuka, dekati setiap calon pembeli secara informal, cari metode Anda sendiri dalam melakukan percakapan. Sebagai hasil dari percakapan Anda, orang tersebut akan puas dengan pembeliannya, dan di masa depan dia akan menjadi pelanggan tetap Anda.
Langkah 4
Terima klien apa adanya. Jangan coba-coba memperbaikinya, biarlah para ulama atau psikolog yang melakukannya. Tugas Anda: melayani orang tertentu. Klien bisa sangat berpengetahuan tentang produk yang Anda tawarkan, atau menjadi pemandu sorak mutlak. Yang penting dia puas. Karena itu, jangan memandang rendah pembeli jika dia mengajukan pertanyaan, yang jawabannya tampak jelas bagi Anda. Jangan kesal. Menunjukkan perasaan negatif tidak akan membantu Anda.
Langkah 5
Jaga klien. Dia harus merasa nyaman di toko Anda, hanya dalam hal ini dia akan ingin datang kepada Anda lagi. Pikirkan setiap orang yang datang kepada Anda sebagai tetesan uang. Satu kata kasar, pandangan menghina, atau pembelian yang dipaksakan, dan sedikit uang akan mengubah haluan.
Langkah 6
Jadilah profesional. Anda harus tahu produk Anda sebaik mungkin.