Bagaimana Menghitung Likuiditas Neraca

Daftar Isi:

Bagaimana Menghitung Likuiditas Neraca
Bagaimana Menghitung Likuiditas Neraca

Video: Bagaimana Menghitung Likuiditas Neraca

Video: Bagaimana Menghitung Likuiditas Neraca
Video: Rasio Likuiditas 2024, April
Anonim

Likuiditas adalah indikator keandalan suatu perusahaan, tingkat solvabilitasnya. Dengan demikian, semakin tinggi likuiditas, semakin percaya diri perusahaan.

Bagaimana menghitung likuiditas neraca
Bagaimana menghitung likuiditas neraca

Itu perlu

Saldo perusahaan

instruksi

Langkah 1

Untuk menentukan indikator likuiditas perusahaan, data dari laporan keuangan digunakan. Likuiditas adalah kemampuan nominal perusahaan untuk melunasi hutang lancarnya hanya dengan mengorbankan aset lancar. Bedakan antara likuiditas saat ini, cepat dan absolut.

Langkah 2

Likuiditas saat ini (rasio cakupan) adalah rasio volume aset lancar OA dikurangi piutang jangka panjang dari DZ dan hutang pendiri perusahaan untuk berkontribusi pada modal dasar ZUK terhadap kewajiban TP lancar (kewajiban jangka pendek). Untuk menghitung, gunakan rumus berikut: K1 = (OA - DZ - Zuk) / TP, di mana K1 adalah rasio likuiditas saat ini. Ambil data dari neraca, form 1: K1 = (baris 290 – 230 – 220) / (baris 690 – 650 – 640)

Langkah 3

Likuiditas saat ini dianggap dalam kisaran normal jika nilai indikator berfluktuasi dalam kisaran 1,5 hingga 2,5 (tergantung pada industri perusahaan). Jika koefisiennya kurang dari 1, maka kemampuan keuangan perusahaan tidak stabil, terdapat risiko keuangan yang tinggi.

Langkah 4

Likuiditas cepat - kemungkinan pembayaran utang mendesak dalam situasi darurat karena aset lancar yang sangat likuid (investasi keuangan jangka pendek, uang tunai, dll.). Secara matematis, ini adalah rasio volume aset lancar dengan likuiditas tinggi TA dikurangi persediaan MPZ dengan kewajiban lancar TP. Gunakan rumus: K2 = (TA - MPz) / TP.

K2 = (baris 240 + 250 + 260) / (baris 690 - 650 - 640).

Langkah 5

Likuiditas absolut - pembayaran kembali dengan mengorbankan hanya uang tunai gratis atau aset yang setara dengannya. Koefisien sama dengan rasio jumlah aset tunai DS dan investasi jangka pendek KV dengan kewajiban lancar TP. Gunakan rumus K3 = (DS + KV) / TP. K3 = (baris 260 + 250) / (baris 690 - 650 - 640). Nilai indikator dianggap dalam kisaran normal jika lebih besar dari 0, 2, yaitu. dua puluh%.

Direkomendasikan: