Menerima warisan adalah prosedur legislatif yang cukup jelas dan dapat dipahami. Namun, ketika mewarisi saham, kesulitan tertentu mungkin timbul terkait dengan penerapan tindakan di perusahaan untuk melindungi dari pihak ketiga.
instruksi
Langkah 1
Hubungi perusahaan yang sahamnya ingin Anda dapatkan hak warisnya. Dapatkan kutipan dari daftar pemegang saham, yang menegaskan bahwa pewaris memiliki saham di perusahaan pada saat kematian. Pada tahap ini, kesulitan pertama mungkin muncul. Anda mungkin diberitahu oleh warga yang tidak bermoral bahwa orang ini sudah lama tidak terdaftar sebagai peserta atau pemegang saham. Ingatlah bahwa informasi ini dapat diverifikasi dengan menghubungi otoritas pendaftaran.
Langkah 2
Pelajari aktivitas keuangan perusahaan tempat Anda mewarisi saham. Mungkin perusahaan itu tidak menguntungkan atau terlibat dalam kejahatan, maka mendapatkan bagian di dalamnya tidak akan menguntungkan Anda. Berjuang hanya untuk warisan yang dapat memberi Anda keuntungan.
Langkah 3
Mulai kasus warisan dengan notaris. Untuk melakukan ini, Anda harus menyerahkan sertifikat pendaftaran, sertifikat kematian, surat wasiat atau dokumen yang mengkonfirmasi hubungan tersebut. Apalagi jika beberapa orang dapat mewarisi saham, maka semuanya harus mengajukan kepada satu notaris. Jika tidak, kasus pewarisan akan batal.
Langkah 4
Periksa stok. Tahap ini diperlukan agar notaris dapat menentukan nilai harta dan hak yang diwarisi secara moneter. Setelah itu, perlu untuk mengumpulkan dokumen yang tersisa untuk pendaftaran warisan.
Langkah 5
Mendapatkan sertifikat warisan. Jika tidak mungkin menyelesaikan masalah pewarisan saham secara notaris, maka disarankan untuk mengajukan pernyataan klaim di pengadilan. Ini diperlukan jika pemilik perusahaan tidak ingin berbagi dengan ahli waris yang akan datang dan menolak untuk membantu dalam penyediaan dokumen yang menegaskan bahwa pewaris memiliki saham.