Peningkatan nilai awal aset tetap dapat dilakukan dengan melakukan revaluasi. Prosedur ini tidak hanya membantu meningkatkan ukuran aset bersih, tetapi juga meningkatkan indikator profitabilitas, aktivitas bisnis, dan omset perusahaan. Peningkatan aset tetap, pada gilirannya, dapat secara signifikan mengurangi ukuran dasar kena pajak karena peningkatan biaya penyusutan.
instruksi
Langkah 1
Biasakan diri Anda dengan dokumen utama yang menentukan prosedur revaluasi dan refleksi hasil dalam akuntansi. Prosedur ini diatur oleh PBU 6/01 "Akuntansi Aktiva Tetap" dan Pedoman Metodologi untuk akuntansi aktiva tetap, serta aturan yang diterima dalam kebijakan akuntansi perusahaan.
Langkah 2
Buat dokumen administrasi yang sesuai tentang revaluasi aset tetap. Tunjukkan nama-nama aset tetap yang akan dinilai kembali, tanggal perolehan, pembuatan atau konstruksinya, serta tanggal objek tersebut dimasukkan ke dalam catatan akuntansi perusahaan. Data awal revaluasi akan menjadi nilai awal atau saat ini, jumlah penyusutan, data terdokumentasi tentang nilai aset tetap. Tetapkan komisi khusus untuk meningkatkan aset tetap.
Langkah 3
Pilih metode revaluasi, yang, sebagai suatu peraturan, harus ditentukan dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Metode pengindeksan terdiri dari penggunaan indeks khusus yang mencerminkan dampak inflasi. Lebih mudah digunakan adalah metode terjemahan langsung, yang dengannya nilai pasar aset tetap ditentukan. Sesuaikan jumlah penyusutan yang masih harus dibayar pada akun 02 "Penyusutan aset tetap" dengan mengalikan dengan faktor revaluasi.
Langkah 4
Dokumentasikan revaluasi yang dilakukan. Pernyataan untuk menyusun laporan ditentukan oleh formulir yang harus disetujui dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Juga, hasil peningkatan aset tetap harus tercermin dalam bagian 3 kartu inventaris untuk fasilitas ini sesuai dengan formulir terpadu No. OS-6. Dalam akuntansi, data revaluasi tercermin dengan membuka pinjaman pada akun 83 "Modal tambahan" atau akun 84 "Laba ditahan" dan debit pada akun 01 "Aset tetap".