Pengembalian ekuitas adalah indikator yang paling penting dari efisiensi suatu perusahaan. Seperti indikator profitabilitas lainnya, ini adalah nilai relatif dan menentukan pengembalian ekuitas.
instruksi
Langkah 1
Indikator pengembalian ekuitas mencirikan jumlah keuntungan yang diterima pemilik perusahaan dari modal yang diinvestasikan. Ini dihitung sebagai rasio laba yang tersisa pada pelepasan perusahaan, dikalikan dengan 100, dengan jumlah modal ekuitas (Bagian III dari neraca). Dinamika indikator ini mempengaruhi tingkat harga saham perusahaan dan menunjukkan kualitas pengelolaan modal yang maju.
Langkah 2
Jika kita membandingkan tingkat pengembalian ekuitas dengan tingkat pengembalian aset, maka kita dapat menentukan efektivitas penggunaan leverage keuangan oleh perusahaan (pinjaman dan pinjaman). Pengembalian modal ekuitas tumbuh jika bagian dana pinjaman dalam volume aset yang dibentuk meningkat. Perbedaan antara return on equity dan return on total equity adalah efek leverage. Dengan kata lain, ini adalah peningkatan pengembalian modal ekuitas dengan menarik dana pinjaman (kredit).
Langkah 3
Ketika menganalisis profitabilitas modal ekuitas, mereka menggunakan konsep seperti leverage. Ini mewakili bobot spesifik sumber pembiayaan yang ditarik dalam jumlah dana untuk membentuk aset perusahaan. Rasio sumber pembentukan properti akan optimal jika peningkatan pengembalian modal ekuitas dipastikan bersama dengan jumlah risiko keuangan yang dapat diterima.
Langkah 4
Oleh karena itu, kadang-kadang dianjurkan bagi suatu organisasi untuk menggunakan dana pinjaman (loans), meskipun jumlah modal sendiri perusahaan cukup untuk pembentukan properti. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa efek penggunaan dana pinjaman, yang dinyatakan dalam peningkatan pengembalian ekuitas, mungkin lebih tinggi daripada tingkat bunga untuk penggunaan dana tersebut.