Setiap organisasi memiliki aset tetap di neracanya. Mereka adalah aset berwujud yang berulang kali terlibat dalam proses produksi. Jangka waktu penggunaan aset tetap melebihi 1 tahun. Mereka mentransfer nilainya ke barang-barang manufaktur secara bertahap dalam bentuk depresiasi. Aset tetap dapat dihapusbukukan baik dalam hal penyusutan fisik atau moralnya secara keseluruhan, dan dalam hal penyusutan yang tidak lengkap, serta dalam hal bencana alam atau keadaan darurat.
instruksi
Langkah 1
Dokumen utama yang mengkonfirmasi penghapusan aset tetap adalah tindakan penghapusan aset tetap (formulir No. OS-4). Itu dibuat dalam rangkap dua. Salinan pertama ditransfer ke departemen akuntansi, di sana, atas dasar itu, akuntansi lebih lanjut akan dilakukan, yang kedua - kepada orang yang dengannya perjanjian pertanggungjawaban telah dibuat. Berdasarkan sertifikat penghapusan, catatan dibuat di kartu inventaris di departemen akuntansi tentang penghapusan objek yang dilikuidasi.
Langkah 2
Saat menghapus aset tetap yang diamortisasi tidak lengkap, tindakan penghapusan akan menjadi dokumen pendukung utama, karena nilai (sisa) properti yang tidak diamortisasi akan tercermin sebagai laba kena pajak organisasi. Pendapatan dan beban dari penghapusan aset tetap dibebankan ke akun pendapatan dan beban non-operasional pada periode penerimaannya.
Langkah 3
Dalam akuntansi, ketika menghapus aset tetap yang dibebankan penyusutan, entri berikut dibuat: * Debit 01 sub-akun “Pembuangan aset tetap - Kredit 01“Aset tetap - biaya awal objek yang dihapuskan diperhitungkan;
* Debit 02 - Kredit 01 subakun “Pensiun aset tetap - jumlah penyusutan yang masih harus dibayar dihapuskan;
* Debit 91 subakun 2 "Beban lain - Subrek kredit 01" Pelepasan aset tetap - nilai sisa dari objek material dihapuskan;
* Debit 91 subaccount 2 Pengeluaran lain - Kredit 70 (68, 69) - mencerminkan biaya yang terkait dengan likuidasi item aset tetap.
Langkah 4
Apabila setelah penghapusan harta tersebut terdapat suku cadang, suku cadang yang dapat digunakan di kemudian hari, atau suku cadang yang tidak layak pakai di kemudian hari, tetapi dapat dijual sebagai skrap, maka dilakukan posting: Debit 10 -Kredit 91 subakun 1 “Penghasilan lain-lain. Aset material ini tercermin dalam akuntansi pada nilai pasar.
Langkah 5
Pendapatan dan beban dari penghapusan aset tetap dibebankan ke akun pendapatan dan beban non-operasional pada periode penerimaannya. Biaya non-operasional yang mengurangi laba kena pajak, dalam hal ini, termasuk biaya yang terkait dengan pembongkaran peralatan, pembongkaran, pemindahan properti, serta jumlah penyusutan yang belum diperoleh. Biaya ini harus didukung oleh dokumentasi yang baik.
Langkah 6
Biaya bahan, suku cadang yang diperoleh dalam proses pembongkaran properti digunakan sebagai pendapatan non-operasional pada saat penghapusan aset tetap. Mereka tidak termasuk dalam penghasilan kena pajak.