Intinya akan membantu Anda mencerminkan hubungan antara pendapatan dan pengeluaran bisnis Anda. Indikator ini bisa positif (keuntungan), jika pendapatan melebihi pengeluaran, dan negatif (rugi), ketika pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
instruksi
Langkah 1
Indikator utama laba dalam sistem akuntansi di perusahaan adalah: laba dari penjualan, laba dari penjualan, laba kotor, laba sebelum pajak dan laba bersih.
Langkah 2
Keuntungan yang diterima perusahaan sebagai hasil penjualan produk produksinya sendiri disebut keuntungan dari penjualan barang atau jasa. Dalam hal ini, indikatornya dihitung sebagai selisih antara pendapatan yang diterima dan harga pokok penjualan. Secara lengkap, rumus tersebut dapat direpresentasikan sebagai berikut: Prp = C? Vр - = Vр? (C - Sep), dimana Prp adalah keuntungan dari penjualan produk, C adalah harga satu unit produksi, Vr adalah volume produk yang terjual, Cp adalah total harga pokok penjualan, Cep adalah total biaya produksi satu unit produksi.
Langkah 3
Jika suatu perusahaan hanya memperdagangkan barang atau jasa (tidak memproduksinya), maka dalam hal ini mereka berbicara tentang laba dari penjualan, yang dapat dihitung sebagai selisih antara laba kotor dan pengeluaran (manajemen + komersial). Secara lengkap rumusnya adalah sebagai berikut: Psales = B - Srp - KR - UR, dimana Psales adalah keuntungan dari penjualan, B adalah hasil dari penjualan produk, Srp? total beban pokok penjualan, KR - beban komersial, SD - beban administrasi.
Langkah 4
Laba kotor dihitung sebagai selisih antara hasil penjualan dan total harga pokok penjualan.
Langkah 5
Untuk mendapatkan jumlah laba sebelum pajak (Pdon), Anda perlu menambahkan pendapatan lain ke P Sales dan mengurangi biaya lainnya. Setelah menghitung Pdon, organisasi membayar pajak yang diperlukan dan menerima laba bersih. Yang terakhir adalah sumber pembayaran pendapatan pendiri dan pembentukan modal ekuitas perusahaan.