Dengan menghitung beberapa indikator keuangan berdasarkan analisis data neraca, Anda dapat menilai sebagian kondisi keuangan perusahaan. Di sisi lain, dengan menggunakan perhitungan di bawah ini, setiap perusahaan dapat membuat penilaian kondisi keuangan parsial dari rekanan sendiri kepada siapa produk tersebut dipasok.
instruksi
Langkah 1
Salah satu indikator bisnis utama yang menunjukkan keberhasilan dan efisiensi setiap perusahaan adalah indikator profitabilitas bisnis intinya. Rasio profitabilitas mencirikan profitabilitas sebuah perusahaan. Seiring dengan rasio analisis keuangan lainnya, rasio profitabilitas dihitung berdasarkan data neraca. Ini termasuk neraca (formulir No. 1), laporan laba rugi (form No. 2) dan sejumlah dokumen lainnya. Namun, untuk menghitung profitabilitas kegiatan utama, keduanya sudah cukup.
Langkah 2
Rasio profitabilitas dari aktivitas utama (OD) menunjukkan jumlah laba bersih yang diterima oleh perusahaan dari 1 rubel yang dihabiskan untuk produksi. Dengan proses bisnis yang terorganisir secara efisien, indikator ini harus tumbuh dari waktu ke waktu. Untuk menghitungnya, bagilah laba dari penjualan dari laporan laba rugi dengan biaya produksi. Untuk kenyamanan, gunakan rumus yang ditautkan ke formulir # 2:
Rasio profitabilitas OD = keuntungan dari penjualan / biaya produksi.
Rasio profitabilitas OD = jalur 050/ (baris 020 + jalur 030 + jalur 040).
Langkah 3
Indikator penting lain dari kondisi keuangan perusahaan adalah rasio laba atas penjualan. Berbeda dengan rasio OD, ini menunjukkan jumlah laba bersih yang dibawa oleh setiap 1 rubel pendapatan ke perusahaan. Pertumbuhan rasio ini mencerminkan peningkatan profitabilitas kegiatan utama dan berarti peningkatan kondisi keuangan perusahaan. Untuk menghitung rasio laba atas penjualan, gunakan rumus (berdasarkan Formulir #2):
Rasio pengembalian penjualan = keuntungan dari penjualan / pendapatan penjualan.
Rasio pengembalian atas penjualan = p.050/p.010.
Langkah 4
Seiring dengan indikator profitabilitas kegiatan dalam analisis keuangan, rasio lain digunakan. Misalnya rasio kegiatan usaha yang mencerminkan efisiensi suatu perusahaan menggunakan dana sendiri. Ini termasuk rasio perputaran (indikator efisiensi penggunaan semua dana yang tersedia untuk perusahaan), perputaran persediaan (tingkat penjualan barang persediaan dalam hari) dan indikator lainnya.