Logika vs Emosi E
Ada perbedaan antara pemasaran B2B dan B2C, apakah Anda percaya atau tidak. Dan perbedaan ini sangat mendalam. Ketika Anda menjual di B2B, Anda perlu memahami bahwa perusahaan-perusahaan ini bekerja untuk meningkatkan efisiensi proses pembelian untuk menghemat waktu dan uang. Ini sering menjelaskan mengapa membeli
Logika vs Emosi E
Ada perbedaan antara pemasaran B2B dan B2C, apakah Anda percaya atau tidak. Dan perbedaan ini sangat mendalam. Ketika Anda menjual di B2B, Anda perlu memahami bahwa perusahaan-perusahaan ini bekerja untuk meningkatkan efisiensi proses pembelian untuk menghemat waktu dan uang. Ini sering menjelaskan mengapa pembelian B2B lebih didasarkan pada logika dan mengapa pembelian B2C lebih didasarkan pada emosi.
Pemasaran B2B
Saat Anda memasuki pasar B2B, Anda harus fokus pada logika produk. Anda dapat melakukan ini dengan berfokus pada fitur produk. Anda juga perlu memahami apa proses pembelian di perusahaan dan bagaimana mereka beroperasi dalam prosedur ini. Di pasar B2B, pengetahuan dan informasi produk sangat penting. Pesan pemasaran Anda yang paling efektif harus fokus pada bagaimana produk atau layanan Anda menghemat waktu, uang, dan sumber daya. Pelanggan Anda di pasar B2B lebih tertarik pada logika produk Anda. Mereka akan ingin mempelajari lebih lanjut tentang fitur-fiturnya dan bagaimana hal itu akan membantu mereka menghemat waktu, uang, dan sumber daya.
Pemasaran B2C
Saat Anda menjual ke konsumen reguler di pasar B2C, Anda harus fokus pada manfaat produk. Keputusan mereka lebih emosional. Konsumen berbeda karena mereka memerlukan saluran distribusi yang berbeda untuk kenyamanan mereka. Mereka tidak membutuhkan pesan pemasaran yang panjang. Mereka tidak ingin memahami keuntungan Anda; sebaliknya, mereka ingin Anda menyatakan dengan jelas manfaat apa yang akan mereka pelajari dari produk Anda. Strategi pemasaran Anda yang paling efektif harus fokus pada hasil dan manfaat yang akan diberikan produk atau layanan Anda kepada konsumen di pasar B2C. Pelanggan B2C Anda akan membeli lebih banyak karena emosi. Mereka lebih tertarik pada manfaat produk. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana produk atau layanan Anda akan membantu mereka dan bagaimana hal itu akan menguntungkan mereka secara pribadi. Misalnya, pertimbangkan situasi ini: Produk saya adalah losion. Lotion saya melembabkan kulit dan meredakan kulit gatal. Klien B2B saya akan sangat tertarik untuk mengkarakterisasi lotion yang melembabkan kulit mereka. Klien B2C saya akan sangat tertarik dengan manfaat pereda kulit gatal. Kami akan sangat efektif dalam pemasaran jika kami memahami kebutuhan masing-masing pasar ini untuk membuat keputusan pemasaran yang tepat.