Untuk keberhasilan implementasi bisnis Anda sendiri, poin penting adalah perencanaan yang kompeten, yang memerlukan perhitungan wajib periode pengembalian proyek. Indikator ini diperlukan saat menulis rencana bisnis dan mencari investor, karena poin inilah yang pertama-tama menarik minat mereka. Bagaimana cara menghitung periode pengembalian proyek dengan benar?
Itu perlu
kalkulator, jumlah investasi, biaya variabel dan tetap, proyeksi laba, buku catatan, dan pena
instruksi
Langkah 1
Hitung jumlah investasi yang dibutuhkan. Periode pengembalian proyek adalah periode waktu di mana laba bersih dari proyek investasi akan dapat sepenuhnya menutupi seluruh volume investasi dalam proyek. Indikator ini ditetapkan sebagai "S inv".
Langkah 2
Menghitung biaya variabel dan biaya tetap. Biaya permanen termasuk biaya yang tidak mengubah nilainya, yaitu gaji karyawan (gaji), sewa tempat, dll. Variabel termasuk, sebaliknya, biaya seperti itu, yang ukurannya tergantung pada faktor asing - bonus karyawan, biaya listrik, dan sejenisnya. Indikator-indikator ini ditetapkan sebagai “pos S. ed "dan" jalur S. ed", masing-masing.
Langkah 3
Tentukan jumlah pendapatan yang direncanakan. Untuk indikator ini, bidang kegiatan, musim dan faktor lainnya. Indikator ini biasanya ditunjuk sebagai "S exp".
Langkah 4
Hitunglah laba bersih dari proyek tersebut. Untuk melakukan ini, Anda perlu menggunakan rumus berikut.
S pr = S vyr- (S posting. Ed. + S l. Ed.)
Harus diingat bahwa indikator untuk tahun yang berbeda tidak akan sama. Jika bisnis berkembang dengan sukses, maka biaya bertambah (diperlukan lebih banyak tempat, lebih banyak staf, dll.), tetapi pendapatan dan, karenanya, keuntungan juga tidak berhenti.
Langkah 5
Temukan titik impas. Titik ini disebut saat ketika semua uang yang diinvestasikan dalam proyek terbayar. Saat inilah yang akan menjadi periode pengembalian proyek, yaitu ketika semua investasi yang dilakukan dalam proyek telah kembali. Untuk menghitung indikator ini, Anda perlu menggunakan rumus berikut:
S inv - S pr
Bila jawabannya nol, proyek akan dianggap lunas. Jika proyek berskala besar, maka tidak akan mencapai titik impas dalam setahun, sehingga indikatornya harus dihitung beberapa tahun sekaligus.
Langkah 6
Saat mengembangkan rencana bisnis untuk suatu proyek, Anda harus mengingat dan memahami bahwa periode pengembalian proyek tidak dihitung secara terpisah dari indikator lainnya. Itu selalu dikaitkan dengan ukuran nilai wajar dan dengan tingkat pengembalian internal (IRR).