Tingkat pengembalian, atau tingkat pengembalian internal, adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh investasi. Ini adalah tingkat diskonto di mana nilai sekarang bersih dari investasi adalah nol atau di mana hasil investasi bersih sama dengan biaya investasi proyek.
instruksi
Langkah 1
Untuk menentukan tingkat pengembalian investasi, perlu menyelesaikan persamaan berikut:? (СFm / (1 + IRR ^ m) = I, di mana: - Fm - masukan arus kas pada periode m; - IRR - internal tingkat pengembalian (rate of return on investment); - I - jumlah investasi.
Langkah 2
Arti dari indikator ini adalah menunjukkan tingkat biaya relatif maksimum yang dapat dikeluarkan untuk proyek tertentu. Misalnya, jika sebuah proyek didanai sepenuhnya oleh pinjaman bank, maka nilai IRR menunjukkan batas atas tingkat bunga di atasnya. Jika nilai tingkat bunga lebih tinggi dari nilai yang ditemukan, proyek akan dianggap tidak menguntungkan.
Langkah 3
Mengetahui nilai tingkat pengembalian, Anda dapat memutuskan penerimaan proyek investasi. Jika nilai IRR yang diperoleh lebih besar atau sama dengan biaya modal, maka proyek diterima, jika lebih kecil dari biaya modal, proyek ditolak. Dengan demikian, tingkat pengembalian adalah indikator "garis batas" ": jika nilai investasi lebih tinggi dari tingkat pengembalian internal, maka sebagai akibat dari proyek tidak mungkin untuk memastikan pengembalian uang dan pengembaliannya, yang berarti proyek tersebut harus ditolak.
Langkah 4
Keuntungan utama dari indikator ini adalah, selain menentukan tingkat pengembalian investasi, ini memungkinkan Anda untuk membandingkan proyek dengan ukuran dan durasi yang berbeda. Lagi pula, tingkat pengembalian dihitung sebagai persentase, dan nilai relatif lebih mudah ditafsirkan. Selain itu, indikator ini memungkinkan untuk menentukan ambang batas keselamatan untuk proyek tersebut.
Langkah 5
Namun, perlu diingat bahwa indikator yang dimaksud juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, ini adalah asumsi yang tidak realistis tentang tingkat reinvestasi, karena melibatkan menginvestasikan kembali pendapatan yang diterima pada tingkat IRR, yang jarang layak dalam praktik nyata. Kedua, dimungkinkan untuk mendapatkan beberapa nilai IRR jika terjadi pergantian arus kas masuk dan keluar. Selain itu, indikator ini sangat sensitif terhadap struktur aliran pembayaran dan tidak selalu memungkinkan untuk mengevaluasi proyek yang saling eksklusif.