Di hadapan setiap badan usaha, baik bank, perusahaan atau pengusaha perorangan, masalah perputaran modal kerja cukup akut. Memang, profitabilitas kegiatan produksi tergantung pada seberapa efisien dan cepat peredarannya dilakukan.
instruksi
Langkah 1
Untuk meningkatkan omset, perlu memperhatikan dua faktor: volume omset dan jumlah modal kerja. Untuk meningkatkan omzet, perlu dilakukan perbaikan distribusi barang dan normalisasi penempatan modal kerja. Untuk melakukan ini, perlu untuk mempersingkat interval antara pengiriman, mengurangi konsumsi bahan produk, menetapkan tingkat konsumsi bahan yang progresif, membelinya dalam batch yang lebih kecil, untuk menghindari stagnasi, mengurangi biaya transportasi barang, meningkatkan organisasi pergudangan, dan menghilangkan stok yang tidak perlu.
Langkah 2
Untuk menghindari stok besar produk jadi di gudang, dan seringkali karena ini, omset melambat, perlu untuk merencanakan produksi sesuai dengan kontrak yang disepakati, mengamati ketentuan produksi produk, mengintensifkan promosi produk ke pasar, mengurangi biaya produksi, yaitu secara aktif menggunakan solusi pemasaran.
Langkah 3
Saldo besar di meja kas dan dalam perjalanan sering muncul karena perkembangan omset ritel yang tidak teratur, pelanggaran disiplin kas: pengiriman hasil yang tidak teratur ke bank, penyimpanan saldo besar dana yang tidak diklaim di meja kas, dll.
Langkah 4
Sisa barang persediaan lainnya merupakan hasil perolehan atau pembuatan kelebihan bahan, bahan bakar, bahan baku. Dimungkinkan untuk mengurangi stok mereka jika penjualan grosir, seragam, dan pengiriman yang sering dipastikan. Untuk menormalkan saldo kas di kasir, omset ritel harus dikembangkan.
Langkah 5
Adapun dana di rekening bank, perlu juga untuk memantau saldo mereka. Lebih baik mentransfer semua dana yang tersedia untuk membayar pinjaman, berinvestasi dari deposito, sekuritas, memberikan pinjaman kepada badan hukum dan individu. Percepatan omset akan membebaskan sejumlah besar produksi, dan karenanya meningkatkan volumenya tanpa investasi keuangan tambahan.